Friday, December 05, 2014

[Review] Finally You by Dian Mariani

Cinta itu memang tidak pernah membosankan untuk dibicarakan. Dari tua sampai muda semua sah-sah saja untuk bicara cinta. Cinta itu tidak pandang usia, status, kasta ataupun hal lainnya yang biasa kita anggap sebagai penghalang. Cinta bahkan bisa datang di waktu salah. Tapi cinta tak pernah salah menemukan orang yang tepat.

Seperti yang ditulis mbak Dian Mariani dalam buku Finally You ini: "Ternyata bukan tentang waktu. Bukan juga tentang masa lalu. Ini tentang menemukan orang yang paling tepat untuk hidupmu."

Membaca buku ini membuatku bisa merasakan yang Luisa rasakan. Segala kegalauan Luisa dan Raka ditulis dengan begitu baik, sehingga sulit meninggalkan buku ini untuk melakukan aktivitas lain. Akhirnya buku ini selesai dibaca dalam waktu sehari saja.

Berikut sedikit isi buku dari mbak Dina Mariani:

Penulis: Dian Mariani
Editor: Herlina P. Dewi
Proof Reader: Weka Swasti
Desain Cover: Teguh Santosa
Layout isi: Deeje
Penerbit: Stiletto Book
Cetakan I: Juni, 2014
Tebal: 275 halaman

Buku ini mengisahkan tentang Luisa dan Raka yang sama-sama mengalami yang namanya patah hati karena cinta. Mereka berdua bekerja di kantor yang sama. Kedekatan mereka dimulai ketika Raka 'terpaksa' pura-pura menjadi kekasih Luisa. Ketika itu Luisa tanpa sengaja bertemu dengan mantan pacarnya, Hans, yang sedang kencan dengan pacar barunya.

Setelah kejadian itu Raka dan Luisa mulai sering makan malam bersama sepulang kantor. Luisa masih berusaha melupakan Hans. Sedangkan Raka sepertinya tak akan bisa lepas  dari sosok perempuan cantik bernama Saskia. Dari Saskia, Hans merasakan cinta yang menggelora, dalam, dan pekat. Tapi Saskia tak akan pernah menjadi milik Raka.

Ternyata di dalam hati sepasang anak manusia yang sedang terombang-ambingkan oleh cinta itu, mulai tumbuh perasaan cinta terhadap satu sama lain. Walau mereka belum bisa lepas sepenuhnya dari masa lalu.

Masa lalu yang belum selesai itu akhirnya membawa keretakan dalam hubungan Luisa dan Raka. Saskia yang mencoba kembali ke pelukan Raka menyebabkan kesalahpahaman terjadi antara Luisa dan Raka. Saskia menang. Dan Luisa kembali ke pelukan Hans yang ternyata juga masih mengharapkan Luisa.

Luisa kembali ke kantor lamanya dimana Hans juga bekerja di sana. Namun ternyata bersama Hans pun tak dapat membuat Luisa melupakan Raka dengan mudah. Padahal mereka baru sebentar menjalin hubungan, sedangkan dengan Hans sudah bertahun-tahun.

Berpisah dari Luisa membuat Raka kembali ke bad habit-nya. Kerja lembur sampai malam dan makan sembarangan. Tak ada yang mengingatkan dia tentang healthy food, tak ada yang menemaninya menjajal aneka kuliner. Raka pun berusaha untuk lepas dari Saskia yang tak pernah ingin melepasnya.

Pertemuan Luisa dan Raka di rumah sakit semakin menegaskan tentang perasaan Luisa pada Raka. Sayang, waktunya ternyata belum tepat. Mereka masing-masing masih harus menyelesaikan masa lalu yang masih mengikuti.

Sampai akhirnya ketika mereka telah menutup masa lalu, Luisa bertemu dengan Raka.

"Tentang ... masa laluku?" Raka mencoba bertanya. Walau ia takut sekali mendengar jawabannya.

"Masa lalumu itu udah nggak penting. Kalaupun penting ... aku rasa ... lebih penting kamu," jawab Luisa sambil balas menggenggam tangan Raka. (Halaman 266)

No comments:

Post a Comment