Thursday, March 11, 2004

Welcome to Jonggol Adventure Camp!

Seminggu setelah valentine, teman-teman mudika dari berbagai wilayah dan kategorial berkumpul bersama dari tanggal 21-23 Februari 2004 di daerah Jonggol. Eits… jangan keburu membayangkan ini adalah acara
valentine mudika. Jauh dari hiruk pikuk kota besar, teman-teman kita ini mengikuti acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diadakan Mudika Paroki Santa Anna.

LDK kali ini diadakan di Jonggol Adventure Camp (JAC). Di JAC ini peserta LDK benar-benar merasakan hidup di alam yang masih asri dan udara bersih. Saking dekatnya dengan alam, tidur pun terpaksa bareng
laba-laba segede telapak tangan. Jangan pula mengharapkan tempat tidur yang empuk, karena di sini peserta tidur hanya beralaskan kasur lipat yang tipis. Walaupun begitu para peserta tetap semangat
mengikuti setiap session yang diberikan para fasilitator dari Koperasi Kaum Muda (KKM). KKM ini adalah tuan rumah di JAC, mereka khusus memberikan pelatihan-pelatihan. Anggota KKM terdiri dari para kaum muda dari berbagai paroki di Jakarta.

Pada session pertama, peserta diajak untuk nonton film “Walk on Water”. Session ini bertopik Christian Leadership. Di sini peserta dapat semakin memahami bagaimanakah kepemimpinan yang diajarkan oleh
Yesus, yaitu pemimpin yang peduli pada rakyat banyak, menyelesaikan setiap permasalah tidak dengan kekerasan, dan terutama percaya sepenuhnya bahwa tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan Allah, Tuhan kita.

Hari kedua, adalah hari berbecek-becek ria. Hujan selama 2 hari telah membuat areal JAC tergenang air dan berlumpur. Di hari kedua ini fokus dari setiap session adalah untuk team building dan management team. Materi yang dibawakan adalah bagaimana cara untuk masuk ke dalam suatu komunitas, persoalan yang dihadapi mudika baik di wilayah/lingkungan, peran orang muda yang seharusnya di wilayah/lingkungan. Selain itu juga ada kegiatan outbond yang tetap dilakukan walaupun hujan deras. Hasilnya…. Semua peserta bajunya berlumpur. Cccckk….coba ada ibu Rinso.

Melalui outbond ini kerjasama tim antar peserta diuji. Untuk itu agar kerjasama tim berhasil ada strateginya, yaitu: membina hubungan baik dengan team work; jangan pernah takut mengatakan pada team work apa yang kamu miliki; saling mengingatkan antar anggota kelompok untuk memusatkan tujuan; penghargaan pada tim; dan terimalah perbedaan antar tim.

Malam harinya adalah malam keakraban antar peserta yang kemudian dilanjutkan dengan misa oleh Romo Dibyo. Setelah misa selesai, semua peserta langsung tidur karena esok harinya mereka harus bangun pukul
3 pagi untuk tracking ke Batu Tapak yang ada di puncak bukit. Pada saat para peserta telah sampai ke Batu Tapak, mereka dapat melihat sunrise yang begitu indah. Nggak rugi juga bangun pagi-pagi, capek-capek naik ke puncak bukit untuk ngelihat matahari terbit.

Di hari terakhir ini para peserta diajak untuk mengajukan usul kegiatan yang ingin mereka adakan dan berkomitmen untuk melaksanakannya. Hasilnya adalah mereka ingin mengadakan kegiatan Koor Mudika, Festival Band, Festival Paduan Suara, dan Workshop Jurnalistik. Nah, sekarang yuk kita dukung kegiatan-kegiatan ini!