Monday, January 22, 2007

To All the Girls in the World

Untuk para wanita di seluruh dunia, hari ini aku ingin berbagi dengan kalian semua. Hehehe…. Tulisan ini terinspirasi dari banyak hal yang aku lihat hari ini. Mulai dari iklan di majalah dan koran yang kubaca hari ini, televisi yang kutonton saat makan siang tadi, dan lagu yang kudengarkan saat menulis tulisan ini. Inspirasi lainnya terutama dari teman-teman wanitaku yang lain.

Aku agak tergelitik dengan iklan-iklan di media yang setiap harinya mengembar-gemborkan indahnya kulit putih, berlekuknya tubuh langsing nan seksi, wajah-wajah cantik polesan make-up teranyar, dsb. Kita jadi ikut terdorong untuk mengunakan produk-produk tersebut. Kulit sawo matang ingin kita ubah jadi putih langsat. Tubuh yang ‘berisi’ sedikit sudah buru-buru mau diet. Nggak pede kalau keluar rumah tanpa ber-make-up ria, minimal pake bedak ‘lah. Rambut hitam indah kita, rasanya pun terlihat membosankan dibandingkan pirangnya rambut teman kita yang dari Eropa.

Mulai dari kecil kita semua sudah dicekokin dengan berbagai hal yang membuat rasa self esteem kita rendah. Waktu remaja kita merasa ga pede dengan jerawat yang ada di wajah, karena semua model-model sampul di majalah remaja berwajah mulus semua. Hormon kita di masa itu  memang membuat wajah kita mulai timbul jerawat. Model-model itu bisa tampil sempurna karena polesan make-up dan permainan teknologi digital camera. Jerawat yang ada harusnya diterima saja, jangan menjadi beban kita dalam berteman dan beraktivitas. Itu adalah salah satu proses menjadi dewasa.

Selain jerawat, hal lain yang dianggap bermasalah adalah apabila kita ga bisa memakai baju model terbaru. Wah, rasanya banyak teman-temanku yang ga pede kalo harus ke party dengan baju yang itu-itu aja. Rasa self esteem kita ditentukan oleh baju yang kita pakai. Harusnya baju itu adalah pelengkap bagi rasa self esteem kita.

Kenapa sih, para wanita banyak enggak pede dengan penampilan dirinya apa adanya? Semua sepertinya harus dipoles.  Semua harus sesuai standar yang ditetapkan dunia industri. Semua harus putih, langsing, berwajah cantik menarik, berpakaian stylish setiap saat (ga peduli limit kartu kredit sudah mau habis untuk belanja), harus rajin ke salon untuk merawat diri, dan masih banyak hal lainnya.

Menurutku sih putih itu enggak salah kok. Langsing juga bagus. Salon juga enak buat tempat rileks setelah seminggu kerja. Tapi….. Nih, ada tapinya lho! Kita harus punya rasa percaya diri yang tinggi, self esteem yang bagus. Kita ini para wanita sudah cantik lho dengan segala yang ada di diri kita.

Apa yang ada di dalam diri kita itu jauh lebih indah dan cantik dibandingkan segala penampilan luar kita. Apa yang ada di dalam diri kita, rasa penghargaan kita terhadap diri sendiri, adalah jauh lebih penting daripada perhargaan orang lain terhadap kita. Terserah orang lain mau bilang kita jerawatan kek, ga putih kek, rambut keriting kek. So what gitu, lho! Yang terpenting adalah kita mempunyai penilaian yang baik terhadap diri kita sendiri.

Jadi… untuk semua wanita di seluruh dunia, aku ingin mengajak kalian semua untuk mulai menerima diri sendiri apa adanya, menyadari bahwa kita semua cantik. Kecantikan yang unik, karena setiap pribadi diciptakan berbeda oleh Tuhan. Apa yang ada di dalammu, di dalam hatimu, adalah kecantikanmu yang sesungguhnya. Kecantikan kita masing-masing tentu berbeda dengan yang lainnya. Sekali lagi… itu karena kita unik, satu-satunya di dunia ini. Ga ada wanita lain yang tercipta sama persis seperti kalian. So, be proud of yourself! You are all beautiful, girls!


*Christie Nathalia*
22/01/2007

Friday, January 05, 2007

FREE YOUR MIND IN 2007

Siang ini Oprah Winfrey Show benar-benar ngasih gue inspirasi untuk tahun 2007 ini. Ada anak cewek dari Ethiopia, namanya Anadech, yang saat ini tinggal di USA. Si Anadech ini terlahir di keluarga yang miskin. Suatu hari Anadech bermain di sekitar rel kereta api dekat rumahnya dan kakinya tersangkut di rel kereta itu. Akibatnya Anadech tertabrak kereta. Tangan kanan dan kaki kanannya harus diamputasi.

Setelah itu Anadech dibawa ke USA oleh seorang relawan kemanusiaan untuk proses penyembuhan lebih lanjut. Anadech kemudian ditempatkan di dalam satu keluarga disana selama proses penyembuhannya. Ternyata kemudian keluarga tersebut jatuh cinta pada Anadech dan mengadopsinya.

Sekarang Anadech berumur sembilan tahun. Dia sudah mahir menggunakan kaki palsunya untuk berjalan, berlari dalam pertandingan softball, bahkan berenang. Berenang! Can you imagine that? Gue aja waktu seumuran dia susah banget belajar berenang. Sampai guru renang gue jadi sedikit bete sama gue, hehehe… Sorry, MamJ
Sedangkan si cewek amazing ini berenang dengan hanya satu tangan dan satu kaki. Ikut lomba pula. Gila! Salut banget gue sama dia.

Anadech bilang dia ingin belajar melakukan segala sesuatu seperti layaknya orang normal dengan anggota tubuh lengkap. Dia tidak ingin dianggap lemah dan berbeda dari orang lain. Pemikiran yang dewasa untuk seorang anak seumur dia.

Gue banyak belajar dari si Anadech ini. Walau dia cuma muncul ga sampai setengah jam di TV, tapi udah benar-benar nonjok buat gue. Gue sering banget merasa takut melakukan sesuatu. Karena gue merasa ga sanggup lah, merasa malu dengan komentar orang, merasa takut gagal. Padahal… ya itu deh… gue belum nyoba sama sekali tapi udah takut duluan.

Sebenarnya segala ketakutan dan perasaan ga mampu gue ini kan berasal dari pikiran gue sendiri. Gue harus merubah cara berpikir gue, bahwa gue mampu melakukan semuanya, bahwa gue ga akan ragu untuk mencoba segala hal yang ada di muka bumi ini. Learning more new things! Doing more new things! Dan terutama tidak takut untuk gagal. Bebasin pikiran dari segala ketakutan dan gue bakal dapat lebih dari hidup ini. Hidup itu terlalu singkat!