Monday, March 20, 2006

Korupsi Doa

Tema APP kali ini adalah mengenai introspeksi terhadap perbuatan
korupsi yang dilakukan oleh diri sendiri. Karena itu temanya bukan
Korupsikah Kamu, atau Korupsikah Dia, tapi lebih ke diri sendiri.
Mungkin bagi sebagian orang merasa tema ini kurang relevan bagi
gereja, karena biasanya korupsi itu dekat dengan orang-orang
pemerintahan, pengusaha, maupun orang-orang yang sudah bekerja.
Intinya mereka-mereka yang berhubungan dengan orang banyak dan
menghasilkan uang. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa negara kita
adalah negara ter-korup ketiga setelah Bangladesh dan Myanmar (correct me if i'm wrong).

Tapi yang sekarang akan kita renungkan bersama bukan korupsi yang berhubungan dengan uang, melainkan korupsi doa. Yup, kayaknya lebih pas buat segala kalangan, terutama mereka yang belum mendapat penghasilan sendiri. Ide ini muncul karena saya sendiri termasuk sering mengkorupsi doa.

Sebagai anak muda yang telah bekerja di luar kota dan jauh dari
keluarga membuat saya sering melakukan hal ini. Kalau biasanya di
Jakarta saya selalu berdoa setiap malam sebelum tidur, semenjak
bekerja tidak pernah dilakukan lagi. Kalau pun ingat paling-paling
hanya doa Bapa Kami dan Salam Maria, tidak ada percakapan pribadi
antara saya dengan Yesus. Saya mulai menggunakan waktu-waktu yang seharusnya saya gunakan untuk berdoa dan membangun hubungan pribadi dengan Yesus menjadi melakukan hal-hal kesenangan pribadi. Dimana hal tersebut sama sekali tidak menunjang perkembangan hubunganku dengan Yesus.

For example adalah hobi saya dalam membaca dan menonton film. Saya bisa tidur larut malam hanya untuk menghabiskan membaca novel seru terbaru atau nonton 2 vcd film non-stop. Setelah itu saya langsung tidur lelap tanpa doa malam. Keesokannya bangun telat, gak sempat doa pagi apalagi baca kitab suci, langsung ngantor. Almost everyday kejadian seperti ini berulang. Kadang saya sempat doa dan baca kitab suci, kadang juga tidak.

Sampai saya diberi tugas untuk nulis renungan dengan tema APP ini, dan setelah merenung ternyata saya sering korupsi doa dalam 24 jam waktu hidup saya dalam sehari. I know it's time to change. Aku harus perbaiki hubunganku dengan Yesus, karena ini akan menjadi dasar dari kehidupanku nantinya. Okelah, sekarang aku belum sampai korupsi uang, tapi nantinya kalau hubunganku dengan Yesus amburadul, aku pasti akan gampang tergoda untuk korupsi hal-hal lainnya.

So, korupsikah aku? Cuma kita pribadi yang bisa menjawabnya. Yang
jelas, it's time to change now. Mulailah dengan instropeksi diri
sendiri dan jadilah pribadi yang baru pada Paskah nanti.