Monday, September 20, 2004

Indah Pada Waktunya

Baru-baru ini temanku ada yang gagal mengikuti sidang skripsinya. Padahal dia sudah menargetkan tahun ini lulus kuliah. Hal ini terjadi karena ternyata ada satu mata kuliah yang belum lulus dan dia tidak tahu mengenai hal ini sampai pada saat jadwal sidang sudah diumumkan. Karuan saja temanku ini kesal sekali. Hanya karena satu mata kuliah dia jadi terhambat untuk lulus.

Begitu pula dengan temanku yang lain. Dia lagi stress karena belum juga mendapat panggilan kerja, padahal sudah banyak mengirim surat lamaran. Sebelumnya memang dia sempat bekerja di sebuah NGO, namun karena proyek yang ditanganinya sudah selesai, maka masa tugasnya pun berakhir. Sekarang dia masih terus mencari pekerjaan di tempat lain.

Ada lagi kejadian yang buruk yang menimpa kita semua pada tanggal 9 September 2004. Bom meledak di daerah Kuningan dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Kerugian besar harus ditanggung, dan terutama air mata kita berjatuhan lagi untuk saudara-saudara kita. Rasa marah, sedih, kecewa bercampur jadi satu. Apa rencana Tuhan di balik ini semua?

Hmm… temanku, saat ini memang banyak sekali kejadian tidak menyenangkan yang terjadi di sekeliling kita. Ada yang merupakan masalah pribadi, ada pula yang menjadi masalah nasional. Apapun masalahnya tetap saja kita merasakan cobaan berat menekan. Cobaan berat itu kadang membuat kita sampai pada titik tidak tahu lagi harus berbuat apa. Istilahnya, masalah kita udah mentok… tok… mentok! Dan membuat kita mulai menjauh dari Tuhan, mulai bimbang dan ragu pada jalan yang harus dilalui.

Kita lupa bahwa jalan kita bukanlah jalan Tuhan. Rencana yang kita punya bukanlah rencana Tuhan. Kita lupa bahwa Tuhan sudah menyiapkan rencana yang indah dan baik bagi kita semua. Masalah yang kita alami membuat pandangan kita tertutup kabut dan tidak mampu melihat sekeliling kita yang begitu indah.

Padahal di Pengkotbah 3:1-14 sudah disebutkan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam. Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Yang perlu kita lakukan hanyalah tetap percaya pada Tuhan, tetap berjalan di jalanNya. Bahwa Dia baik dan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.