Friday, December 31, 2004

Jelang Tutup Tahun 2004

Tak kusadari telah sampai di ujung tahun 2004.
Menengok sepanjang tahun ini tak terasa derai air mata dan tawa ceria telah menghiasi wajahku.
Berbagai peristiwa yang terjadi semakin menambah pengalaman hidupku.
Karena hidup adalah bagaikan selembar kanvas yang harus dilukis dengan berbagai sapuan warna.

Memasuki awal tahun 2004 ini bumi Indonesia sudah diganjar dengan gempa di Palu, Mataram, dan Denpasar.
Sedikit membuat dada ini terasa sesak..
Wabah flu burung pun membuatku takut untuk makan ayam.
Para peternak ayam hanya dapat memiris pilu.

Bulan Februari identik dengan bulan kasih sayang. Anak muda menyebutnya Valentine.
Balon-balon berbentuk hati dan semerbak harum mawar menghiasi pusat perbelanjaan di Jakarta.
Tapi tidak di Nabire, Papua.
Gempa bumi tektonik berskala 6,8 Richter telah memporak-porandakan kehidupan di sana. Akankah mereka ingat dengan Valentine yang selalu identik dengan bunga, coklat, dan pesta?

Untuk pertama kalinya, di tahun ini, rakyat Indonesia dapat memilih secara langsung para wakil rakyat dan presiden untuk Indonesia.
Sayangnya dana kampanye dari partai tak jelas asal usulnya.
Untuk kepentingan partai atau rakyat kah?
Alih-alih bukannya untuk kemajuan bangsa, dana partai dipakai untuk sablonan kaos dan poster orang-orang yang mengaku wakil rakyat.

PEMILU kali ini juga banyak hambatan.
Teror bom sempat menyambangi kantor KPU Pusat.
Walau begitu… demokrasi harus terus berjalan.
Siapa pun pemimpin terpilih, Indonesia harus tetap jaya!!!

September ini aku merasa kehilangan sosok seseorang yang kesederhanaan dan keberaniannya telah menginspirasi kehidupan banyak orang.
Dia menjalani hidupnya dengan kejujuran dan perjuangan.
Dia adalah Munir.
Pahlawan Indonesia sebenarnya sejak setidaknya satu dekade terakhir. Dan sahabat sebenarnya bagi siapapun.

Belum kering airmata ku menetes, sekarang di bulan Oktober aku kembali menangis, menjerit!!!
Entah kepada siapa aku harus menggugat!
Atau kah aku harus mengutuk perbuatan biadab pengeboman di depan Kedutaan Besar Australia, Kuningan?
Jalan Tuhan tak terselami….
Logika dan otak berkilo-kilo pun tak kan dapat memahami kebesaranNya…

Begitu juga kita tak akan dapat memahami mengapa para wakil rakyat di gedung DPR tidak dapat melakukan Rapat Paripurna secara lebih beradab.
Mereka lebih menyerupai binatang jalang yang sedang berebut mangsa.
Saling interupsi, berteriak-teriak dan memukul-mukul meja.
Seperti monyet wau-wau yang kulihat di Ragunan sana..
“Uuukk….uuukkk..uuukkk…. interupsi, Pak!”

November yang basah semakin basah oleh tangisan keluarga yang ditinggalkan para korban kecelakaan pesawat Lion Air di bandara Adi Sumarmo, Solo.
Cuaca buruk dan hujan deras ternyata tak dapat dikendalikan manusia.
Sebab kita bukan Tuhan…
Kita tak akan tahu kapan waktunya tiba.

Dan akhirnya kita sampai di bulan Desember.
Bulan penuh berkat dan kasih putih.
Keceriaan Natal dan bunyi lonceng gereja masih menggema di telingaku, tatkala aku mendengar bahwa bencana gempa dan gelombang Tsunami melanda Aceh dan Sumatera Utara.
…………………..
Aku tak tahu harus berkata apa.
Air mata ku telah habis sepanjang tahun ini.
Aura kehancuran dan bau anyir mayat-mayat di sana sangatlah membuat hatiku hancur.

Sekali lagi aku ingin marah…
Ingin menggugat Tuhan atas kejadian ini.
Tapi sekali lagi dan untuk terakhir kali…. Jalan Tuhan tak akan pernah terselami
Kita tak akan tahu apa rencana Dia bagi kita apabila kita terus menutup diri dan tidak memperbolehkan Dia masuk ke hati kita.

Apapun yang telah terjadi sepanjang tahun ini, walaupun banyak hal yang sangat menyakitkan… semua itu adalah bagian dari rencana Tuhan untuk kita.
Yakinlah bahwa rencanaNya adalah yang terbaik bagi kita.
Teruslah berdoa dan berdoa…. Hingga pelangi harapan muncul lagi di kehidupan kita.
Karena keindahan doa terletak pada pengharapan yang terus menerus… akan hari depan yang cerah… di mana kita akan bertemu kembali dengan Dia.

Sekarang 2004 akan segera berlalu. 2005 tinggal beberapa helaan nafas lagi…
Sambutlah tahun yang baru dengan pengharapan baru.
Biarlah apa yang terjadi di 2004 menjadi sapuan warna-warna yang indah di kanvas kehidupan kita.
Jalan kita masih panjang…

Monday, December 13, 2004

Surat Untuk Yesus

Yesus tersayang… apa kabar? Sebentar lagi hari natal. Biasanya setiap natal datang aku selalu berkumpul dengan keluargaku. Tapi saat ini begitu berbeda. Aku sendirian di rumah ini, Yesus. Tidak ada ayah, ibu dan kakakku yang selalu menyayangiku. Tidak ada yang menemani memasang pohon natal. Tidak ada lagi yang memberikan kecupan selamat natal di keningku. Rasanya begitu sepi dan hampa semenjak pembunuh-pembunuh itu datang ke rumahku untuk merenggut nyawa orang-orang yang kucintai. Seandainya saat itu aku tidak sedang menginap di rumah temanku, Eva, pasti aku telah ikut terbunuh.

Seringkali aku menyesal kenapa malam itu sampai menginap di rumah Eva. Aku ingin ikut mati saja dengan mereka. Setelah kejadian itu aku begitu terguncang sampai harus dibawa ke psikiater untuk mengobati jiwaku yang terluka. Dorongan dari keluarga dan teman-teman terdekatlah yang membuatku tetap bertahan hidup selama tujuh bulan ini.
Selama tujuh bulan pula aku setiap hari sibuk mengutuk para pembunuh-pembunuh itu, yang sampai sekarang belum tertangkap juga. Aku sibuk memikirkan sakit hatiku, sampai tanpa terasa aku mulai lupa denganMu. Aku lupa untuk berdoa dan menyapaMu. Bahkan aku pun mulai menyalahkanMu atas semua kejadian buruk yang kualami.

Sampai pada awal Desember ini aku dengan berat hati menemani Eva mengaku dosa di gereja. Entah mengapa, hatiku tergerak juga ingin masuk ke ruang pengakuan. Awalnya aku bingung ingin berkata apa pada pastor. Akhirnya aku mengakui bahwa selama ini merasa begitu benci pada pembunuh-pembunuh itu. Aku ingin mereka dihukum mati. Aku begitu ingin menghakimi mereka. Aku ingin pastor juga ikut setuju pada apa yang kurasakan. Tapi nyatanya dia hanya membacakan dari Yohanes 12:46-47: “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”

Saat itu juga aku langsung tertegun mendengar ayat itu. Ternyata selama ini aku telah tinggal di dalam kegelapan dengan membiarkan rasa benci menguasai hatiku. Aku begitu mengutuk para pembunuh itu, padahal Engkau sendiri datang ke dunia ini untuk menyelamatkan, bukan untuk menghakimi. Siapapun akan Kau selamatkan. Tak peduli seberapa berat dosanya. Kejadian buruk yang kualami pun adalah bagian dari rencanaMu untuk menyelamatkan dunia.

Sebentar lagi natal. Aku ingin semua orang di seluruh penjuru dunia dapat merasakan terangMu dan tidak tinggal dalam kegelapan. Yesus, aku serahkan seluruh hidupku ke dalam tanganMu. Seluruh bagian kehidupanku yang buruk maupun indah, karena aku ingin terus berada dalam terangMu.

With love,

Lia

Thursday, November 04, 2004

Indahnya Doa

"Tuhan. ajari aku untuk berdoa. Ajari aku untuk lebih bisa mengerti akan kehendak-Mu. Karena sering aku merasa tak bisa berdoa. Aku tak tahu apa yang harus kuucapkan dan bagaimana aku harus memulai doaku. Apalagi akhir-akhir ini ada kejadian yang sangat tidak menyenangkan. Rasanya percobaanku berat sekali. Aku semakin tidak bisa mengerti diri-Mu. Apa yang Kau kehendaki? Rasanya baru sebentar aku bisa menikmati indahnya kebersamaan dengan diri-Mu, sekarang yang kurasakan hanyalah kehampaan. Kenapa Tuhan? Kenapa?"

Terkadang kita merasa Tuhan begitu jauh dari kita. Tak tergapai dan tak dapat dimengerti. Kita merasa bahwa Tuhan harus mengabulkan semua doa dan harapan kita. Menjawab setiap permohonan yang kita ajukan. Menuntut Tuhan untuk mengerti apa-apa saja yang kita butuhkan dan inginkan. Bahkan mungkin kita punya 'wish list' yang kita harap akan dikabulkan oleh Tuhan.

Apapun itu, sadarkah bahwa terkadang kita terlalu menuntut Tuhan untuk berbuat sesuai dengan yang kita inginkan. "Tuhan, Engkau harus mengabulkan keinginanku ini. Tuhan, aku mau mendapatkan barang itu. Tuhan, kenapa aku tidak bisa seperti mereka. Tuhan, kenapa Engkau memberi aku percobaan seperti ini?" Begitu banyak keinginan, begitu banyak tuntutan yang kita ajukan pada Tuhan.

Tapi pernahkah kita bertanya pada Tuhan apa yang Dia inginkan di dalam hidup kita dan merenungkannya dalam-dalam? Ada yang menjawab pernah, ada pula yang tidak pernah. Seorang nenek yang kutemani pada saat-saat terakhir hidupnya mengaku bahwa selama ini beliau terlalu banyak menuntut Tuhan untuk berbuat sesuai yang dia inginkan. Dia menyesali hidupnya selama 65 tahun tidak dipergunakan untuk mencari kehendak Tuhan atas dirinya. Doa pun sudah ditinggalkannya bertahun-tahun yang lalu karena merasa tidak pernah dikabulkan Tuhan.

Waktu yang telah berlalu dilewati dengan penuh kekesalan dan tuntutan. Akankah kita seperti nenek itu? Atau akankah kita berusaha untuk mengerti lebih dahulu kehendak Tuhan sebelum mengajukan permohonan? Efesus 5:15-17 mengatakan: Karena itu perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal , tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Kini nenek itu sadar bahwa keindahan suatu doa bukanlah pada terkabulnya doa itu, melainkan pada pengharapan yang terus menerus dan pengertian akan kehendak Tuhan.

Thursday, October 07, 2004

Tunjukin Talenta Loe!!!

Jangan takut untuk mencoba sesuatu, daripada di kemudian hari kamu menyesal karena tidak pernah mencobanya. Ini adalah kalimat yang selalu aku ingat dari semenjak SMP sampai lulus kuliah. Berbekal kalimat ini juga aku mulai terlibat berbagai kegiatan di lingkungan sekolah, gereja, maupun luar. Intinya aku ingin mencoba segala macam kegiatan. Pengen tahu aja sampai sebatas mana kemampuan yang aku punya.

Kemudian pengalamanku ‘berkenalan’ dengan Alkitab membawaku pada perumpamaan mengenai talenta di Matius 25:14-30. Di sini talenta berarti bakat alam yang dapat dikembangkan dengan praktek yang tekun. Dari situ aku mulai yakin bahwa tiap manusia mempunyai talentanya masing-masing. Ada yang mendapat satu talenta, ada pula yang dapat lima talenta. Berapapun jumlahnya kita tetap harus mengembangkannya.

Nah, salah satu cara mengembangkan talenta adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan di sekeliling kita. Apa pun kegiatannya, asalkan kegiatan yang baik lho (bukan nyuri atau nyopet, hehehe…), pasti kita bisa ngembangin talenta. Mungkin saat ini teman-teman ada yang merasa cuma punya satu atau dua talenta dan merasa nggak pede saat ketemu dengan teman yang punya banyak talenta. Hehehe… jangan khawatir, guys! Mudika Paroki nyediain sarana buat ngembangin talenta-telenta kalian itu. Yang punya talenta main musik bisa ikut latihan band di Studio Mudika, terus juga ada kelompok tari buat teman-teman yang suka nari. Teater juga ada buat yang suka akting. Sedangkan yang suka nulis tentu aja bisa gabung dengan BUANA. Pokoknya banyaklah kegiatan yang diadain di paroki kita ini. Pantau aja terus infonya lewat BUANA.

Aku sendiri dari dulu cukup yakin bahwa punya talenta di nulis dan gambar. Hmm… cuma dua aja. Tapi sekali lagi berbekal kalimat pembuka di atas aku nyobain ikut teater, nari, lektor, paskibra, basket, paduan suara, web design, dll. Pokoknya aku mau nyobain berbagai kegiatan selama masih bisa dan selama masih ada waktu. Dari situ aku kenal dengan banyak teman, dapat banyak pengalaman, dan terutama aku juga berhasil menemukan talenta-talentaku yang lain.

Jadi buat teman-teman yang merasa cuma punya satu talenta terus cari tahu talenta kalian yang lain. Ikuti banyak kegiatan. Jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru. Dan terutama dengan talenta kita dapat melayani Tuhan.

Monday, September 20, 2004

Indah Pada Waktunya

Baru-baru ini temanku ada yang gagal mengikuti sidang skripsinya. Padahal dia sudah menargetkan tahun ini lulus kuliah. Hal ini terjadi karena ternyata ada satu mata kuliah yang belum lulus dan dia tidak tahu mengenai hal ini sampai pada saat jadwal sidang sudah diumumkan. Karuan saja temanku ini kesal sekali. Hanya karena satu mata kuliah dia jadi terhambat untuk lulus.

Begitu pula dengan temanku yang lain. Dia lagi stress karena belum juga mendapat panggilan kerja, padahal sudah banyak mengirim surat lamaran. Sebelumnya memang dia sempat bekerja di sebuah NGO, namun karena proyek yang ditanganinya sudah selesai, maka masa tugasnya pun berakhir. Sekarang dia masih terus mencari pekerjaan di tempat lain.

Ada lagi kejadian yang buruk yang menimpa kita semua pada tanggal 9 September 2004. Bom meledak di daerah Kuningan dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Kerugian besar harus ditanggung, dan terutama air mata kita berjatuhan lagi untuk saudara-saudara kita. Rasa marah, sedih, kecewa bercampur jadi satu. Apa rencana Tuhan di balik ini semua?

Hmm… temanku, saat ini memang banyak sekali kejadian tidak menyenangkan yang terjadi di sekeliling kita. Ada yang merupakan masalah pribadi, ada pula yang menjadi masalah nasional. Apapun masalahnya tetap saja kita merasakan cobaan berat menekan. Cobaan berat itu kadang membuat kita sampai pada titik tidak tahu lagi harus berbuat apa. Istilahnya, masalah kita udah mentok… tok… mentok! Dan membuat kita mulai menjauh dari Tuhan, mulai bimbang dan ragu pada jalan yang harus dilalui.

Kita lupa bahwa jalan kita bukanlah jalan Tuhan. Rencana yang kita punya bukanlah rencana Tuhan. Kita lupa bahwa Tuhan sudah menyiapkan rencana yang indah dan baik bagi kita semua. Masalah yang kita alami membuat pandangan kita tertutup kabut dan tidak mampu melihat sekeliling kita yang begitu indah.

Padahal di Pengkotbah 3:1-14 sudah disebutkan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam. Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Yang perlu kita lakukan hanyalah tetap percaya pada Tuhan, tetap berjalan di jalanNya. Bahwa Dia baik dan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Friday, August 13, 2004

BERSAUDARA DALAM NASIONALISME

Kayaknya kok klise banget ya, mengaitkan ulang tahun kemerdekaan Indonesia dan nasionalisme. Tema yang berulang dan selalu kita temui dari sejak SD, bahkan sampai kuliah (mata kuliah Kewarganegaraan). Mungkin ada yang bosan, ada pula yang menganggap remeh masalah nasionalisme ini. Nah, berhubung sekarang lagi mau tujuh belasan, gak ada salahnya kita sedikit membicarakan soal nasionalisme.

Nasionalisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa rasa kebangsaan (entah atas dasar persamaan nasib, entah atas dasar persamaan wilayah) dilihat sebagai perasaan utama dan cenderung dipakai untuk prinsip hidup secara personal atau secara publik. Secara luas juga dapat dikatakan bahwa nasionalisme menyatakan patriotisme (patria=tanah air) yang merupakan prinsip moral dan politik yang mengandung kecintaan pada tanah air, kebanggaan emosional terhadap sejarah dan ketersediaan diri untuk membela kepentingan-kepentingan bangsa.

Wawasan kebangsaan yang dianut bangsa kita adalah nasionalisme dalam arti luas, tidak berpaham nasionalisme sempit (chauvinisme). Nasionalisme dalam arti luas adalah rasa bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa tanpa memandang rendah bangsa lain. Sungguh suatu paham yang mulia dan terpuji, walau dalam pelaksanaannya masih jauh dari sempurna.

Hal ini dapat kita lihat dari dalam negeri sendiri, konflik antar suku dan agama sangat sering terjadi. Mengakibatkan rakyat terpecah dalam kelompok-kelompok. Saudara satu bangsa saja dipandang rendah. Sungguh menyedihkan melihat semua ini terjadi. Sangat jauh berbeda dengan cita-cita para proklamator kemerdekaan kita.

Selain itu, nggak usah jauh-jauh deh, di Jakarta sendiri dapat kita lihat bahwa sekarang orang-orang hanya memikirkan diri sendiri, semakin memperkaya diri sendiri. Pembangunan pusat perbelanjaan dimana-mana. Butik-butik kelas dunia juga hampir semuanya ada di Jakarta. Sementara kita di Jakarta asyik makan siang di Café Wien trus beli sepatu merek Stuart Weitzman yang harganya jutaan, saudara kita di Pulau Buru untuk makan pun harus berbagi apalagi memakai sepatu bagus. Mayoritas orang Indonesia mulai tidak berpikir pada bangsanya lagi. Tapi berpikir bagaimana memperkaya diri sendiri, memperkaya kelompoknya. Sungguh ironis! Padahal rakyat kecil yang dibelit masalah ekonomi akan semakin mudah dipecah belah.

Mungkin kamu mulai berpikir, “So, what? Apa yang mesti gue lakukan? Gue udah ikut demo mahasiswa, menyumbangkan uang, membeli produk dalam negeri, ikut PEMILU. Trus apa lagi yang mesti gue lakukan?” Sebelum kamu mulai berpikir ke arah situ, ada baiknya kita bareng-bareng meresapkan makna nasionalisme yang intinya bangga dan cinta pada bangsa. Kita lihatlah orang Jepang, betapa mengglobalnya mereka. Tetapi nasionalisme orang Jepang diperlihatkan dengan kecintaan terhadap tanah air, bagaimana mereka membangun bangsanya, bagaimana mempertahankan budayanya di tengah-tengah globalisasi. Mereka bangga pada bahasanya dan tetap melaksanakan tata kramanya.

Bangsa kita dianugerahi alam yang begitu indah, yang kalo kita jelajahi satu persatu tak akan ada habisnya. Tetapi mengapa sebagian orang lebih senang pergi ke luar negeri? Kesannya kok ketinggalan jaman kalo belum pernah menghabiskan liburan ke luar negeri. Sementara orang luar negeri banyak yang ke negeri kita untuk menjelajahi alam yang indah dan belajar kesenian-kesenian tradisional yang sangat beragam. Mungkin ini juga disebabkan pengaruh media yang sangat kuat, dimana film-film barat yang masuk Indonesia menyebabkan sebagian masyarakat kita jadi kebarat-baratan. Era globalisasi ternyata justru semakin mengendorkan semangat nasionalisme kita.

Mumpung dirgahayu kemerdekaan Indonesia masih anget-angetnya, marilah sekarang coba kita renungkan makna nasionalisme secara pribadi. Pertama kali belajar jalan, kita menapak di bumi Indonesia. Bahasa yang kita ucapkan pertama kali adalah bahasa Indonesia. Kita tumbuh sehat berkat hasil bumi yang ditanam oleh saudara-saudara kita di tanah Ibu Pertiwi. Punya teman-teman dari berbagai suku bangsa dan agama. Ada yang Batak-Kristen, Sunda-Islam, Jawa-Katolik, dan lain-lain. Mau ganti kewarganegaraan pun kita tetap berkebangsaan Indonesia. It’s like something in your blood that you can never change it, no matter how hard you try. Darah kita sama dengan darah orang Aceh, Batak, Ambon, Dayak, dan lain-lain. Marilah kita berpikir untuk bangsa kita, tidak hanya untuk diri sendiri.

So, friends jangan sampai kalian lupa rasa nasionalisme yang ada di diri kalian masing-masing. Soalnya kayaknya gaung nasionalisme mulai terdengar samar-samar, nich.

Wednesday, August 11, 2004

HP Baru

Lirik kanan kiri, ternyata teman-temanku handphone-nya baru semua! Yup, ini udah mulai semester baru. Semuanya serba baru. Mulai dari tas sampai sepatu. Apalagi beberapa minggu kemarin sempat ada pameran handphone di daerah Senayan. Pastinya teman-temanku nggak ngelewatin kesempatan beli HP model terbaru. Padahal kayaknya HP mereka masih bagus deh, layarnya sudah berwarna dan bisa MMS juga, sama seperti HP-ku. Tapi… masih kurang integrated digital camera, alias kamera di handphone. Sekarang kan, lagi nge-trend koleksi foto dan tuker-tukeran foto via Bluetooth atau infrared di HP.

Pengen beli, nich! Kan, nggak gaul kalo aku juga nggak bisa ikutan tuker-tukeran foto. Terus kalo pas jalan ke mall lihat cowok cakep tinggal click… and wajahnya langsung tersimpan di HP-ku, hehehe… (ganjen banget!-red). Tapi aku nggak punya duit. Gimana, dong? Kalo minta ke ortu pasti nggak bakalan dikasih.

Hmmm…. apa tiap hari aku diam-diam ngambilin uang di dompet mama aja, ya? Kan nggak ketahuan tuch, kalo ngambilnya dikit-dikit. Ditambah uang tabunganku, maka… voila! Dalam sebulan aku udah bisa beli HP baru.

Tapi kalo dipikir-pikir lagi, bukannya itu dosa, ya? Mending nekad beli HP baru atau nggak beli HP baru? Apa iya, aku masih bisa bangga memakai handphone yang kudapat dari hasil mencuri uang mama? Apa kalau aku pakai HP baru teman-temanku bakal tambah banyak?

Iih… kayaknya aku nggak bakalan beli handphone baru deh. HP-ku yang sekarang masih cukup bagus untuk dipakai. Teman-temanku juga kayaknya nggak temenan sama aku hanya karena handphone. Dan terutama karena mencuri itu dosa, bo! Nanti tiap kali lihat HP baru itu, ada suara ‘maling… maling…’ idih, ogah amat!

Semoga sich, semua teman-teman yang lain juga punya pikiran sama seperti aku. Mencukupkan diri dengan apa yang ada di diri kita. Soalnya, denger-denger dari kakakku nich, di kalangan esmud (eksekutif muda) yang namanya ganti HP tiap bulan, mah, lumrah aja. Selain karena penampilan juga menentukan prestise, kartu kredit juga berperan di sini. Semua bisa dicicil!

Buat teman-teman semua, inget-inget aja deh ayat dari Ibrani 13:5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.”

Sunday, July 18, 2004

Pramoedya Ananta Toer

Siang yang begitu terik di stasiun kereta Bojong Gede, Bogor, tidak dapat menahan langkah BUANA untuk tetap menuju ke rumah Pramoedya Ananta Toer. Novel tetraloginya yang berjudul Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca, membuat BUANA ingin mengetahui lebih jauh pribadi sang penulis. Selain itu juga karena belasan buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam 38 bahasa, dan karena beliau juga termasuk salah satu calon pemenang Penghargaan Nobel Sastra.

Lelaki kelahiran Blora, 6 Februari 1925, ini mulai menulis sejak dia masih SD. Awalnya adalah karena dia pernah tidak naik kelas sebanyak tiga kali, sehingga ayahnya menjadi keras terhadapnya. Karena Pramoedya termasuk pendiam, maka dia melampiaskan perasaannya lewat tulisan. Hidupnya pun kemudian banyak dihabiskan di balik penjara. Di zaman revolusi kemerdekaan ia dipenjara di Bukit Duri Jakarta (1947-1949), dijebloskan lagi ke penjara di zaman pemerintahan Soekarno karena buku Hoakiau di Indonesia, yang menentang peraturan yang mendiskriminasi keturunan Tionghoa. Selama dalam penjara (1965-1979) ia menulis 4 rangkaian novel sejarah yang kemudian semakin mengukuhkan reputasinya.

Berbagai penghargaan yang diterimanya pun kebanyakan berasal dari luar negeri, karena bangsanya sendiri sibuk untuk memenjarakan dirinya. Berbagai siksaan dan penderitaan banyak dialaminya. Termasuk terpaksa kehilangan sebagian pendengarannya, karena kepalanya dihajar popor bedil selama di penjara. Ia menulis novel pertamanya, Perburuan (1950), selama dua tahun di penjara Belanda (1947-1949).

Beliau juga dianggap sebagai orang yang paling berpengaruh di Asia (selain Iwan Fals dari Indonesia) versi majalah Time dan telah memperoleh berrbagai penghargaan seperti PEN Freedom-to-Write Award, Wertheim Award dari Belanda, serta Ramon Magsaysay Award dari Filipina.

Menurut lelaki yang sangat suka merokok ini, riset dan dokumentasi sangatlah penting dalam menghasilkan suatu karya tulis. Oleh karena itu perpustakaan pribadinya penuh dengan kliping-kliping koran. Karena umurnya, maka beliau mempekerjakan karyawan untuk mengumpulkan kliping. Kliping-kliping yang sekarang dikumpulkannya adalah tentang geografi Indonesia. Apabila kemudian dia memenangkan Nobel Sastra, maka uang yang didapatkannya dipakai untuk membuat Ensiklopedi Nusantara.

Selain menceritakan berbagai pengalaman hidupnya, beliau juga
memberikan pesan bahwa semua orang yang sukses dalam hidupnya dimulai sejak masih kanak-kanak. Oleh karena itu apabila ingin menjadi penulis maka setiap hari harus meluangkan waktu untuk menulis. Menulis itu juga membutuhkan keberanian karena apa yang kita tulis menjadi tanggung jawab pribadi. Beliau juga menyayangkan kenapa sekarang bangsa Indonesia menjadi bangsa kuli terbesar di dunia karena tak punya kemampuan produksi. Orang muda sekarang dikatakan Pram sebagai generasi yang konsumtif.

Sebagai penutup, beliau mengatakan bahwa tulisan yang bisa disebut sastra adalah yang meningkatkan kesadaran manusia. Mengutip Multatuli, “Kewajiban manusia adalah menjadi manusia.”

Positif versus Negatif

Pernahkah kalian lagi ngerasa bete lalu rasanya orang-orang
di sekitar kalian menjadi menyebalkan semuanya? Atau buat yang lagi putus cinta, hidup rasanya tak bermakna tanpa kehadiran sang kekasih (ceilah… gombal banget!-red). Apa pun itu, yang jelas perasaan negatif yang kita rasakan itu terbawa juga ke cara pandang kita. Dunia yang tadinya penuh warna, sekarang menjadi seperti foto black and white.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa apa yang kita rasakan akan sampai ke otak, dan kemudian otak akan mengirimkan pesan ke seluruh tubuh. Jadi apabila kita merasa sedih, maka otak akan mengirimkan pesan ke mata supaya menangis, tubuh menjadi lemas. Sedangkan apabila kita lagi marah dan bete, secara otomatis tubuh kita jadi terasa tegang, kepala tiba-tiba jadi pusing, dan lain-lain.

Untuk mengatasi perasaan-perasaan negatif itu, semuanya tergantung dari sikap mental yang kita ambil. Sikap mental itu nantinya akan menentukan dunia seperti apa yang kita pilih. Kita bisa selalu happy dan mencapai sukses besar, atau menjalani hidup sengsara yang tidak punya harapan. Pilihannya ada di tangan kita.

Sikap mental itu harus diubah dari dalam ke luar. Mulai dari diri
sendiri. Sebanyak apapun nasehat yang kita terima, tidak akan bermanfaat apabila diri kita sendiri tidak mau berubah. Selain itu kita juga harus bersikap terbuka terhadap segala pemikiran orang lain. Sikap tertutup akan membangun benteng antara kita dengan dunia luar. Akibatnya kita tidak dapat menyerap energi positif dari orang-orang disekeliling kita.

Saya pernah berkenalan dengan seseorang yang bersikap tertutup terhadap pemikiran orang lain. Dia bersikap begitu karena kalau dia berubah dan mengikuti pemikiran orang lain, maka dia tidak menjadi dirinya sendiri. Salah satu contohnya adalah, ketika saya mengatakan padanya untuk sedikit berbasa-basi ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, dia mengatakan tidak biasa seperti itu. Dan kalau dia berbasa-basi berarti dia tidak menjadi dirinya sendiri yang selalu berkata apa adanya. Akibatnya sekarang di lingkungan tetangganya dia menjadi pribadi yang tidak begitu disukai.

Karena itu pilihan untuk bersikap mental positif ada di tangan kita masing-masing. Apakah kita mau memandang segala sesuatu dari sisi negatif? Atau mencari segi positif dari setiap kejadian yang kita alami? Jika kita memilih untuk mengembalikan hidup di jalur yang positif, kita akan mengubah hidup menjadi lebih baik. Kita juga akan secara positif mempengaruhi orang-orang yang berhubungan dengan kita. Dengan begitu kita juga turut menjadi terang dunia.
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Matius 5:16.

Monday, May 17, 2004

Pemilu Sukses di Stasi St. Yoakhim, Paroki St. Anna

Sabtu malam (17 April) di pelataran parkir Kapel St. Yoakhim ada lampion-lampion, kursi, dan sekelompok orang menyanyi diiringi musik. Ada apa, nich? Kafe Gaul Mudika Santa Anna pindah ke sana? Bukan. Malam itu adalah puncak dari PEMILU Ketua Mudika Stasi Yoakhim 2004-2006, yaitu pembacaan surat suara.

Pemilu ini cukup unik lho. Calon-calon kandidatnya diajukan oleh para mudika dengan menuliskan nama calonnya di papan pengumuman di depan kapel. Pencoblosan nama para kandidat dilakukan pada tanggal 10-11 April (selama misa Paskah) . Uniknya lagi setiap Mudika dikasih amplop yang berisi kertas dengan foto 7 kandidat dan tusuk gigi untuk nyoblos! Gak pernah kepikir kan nyoblos pake tusuk gigi.

Mudika Stasi Yoakhim yang terdiri dari lima wilayah (Malaka Jaya, Malaka Sari 1 dan 2, Pondok Kopi 1 dan 2) cukup terwakili oleh tujuh kandidat. Mereka adalah Sigit Triyono (Pondok Kopi 1), Danang (Malaka Sari 2), Andreas Wibisono (Malaka Jaya), Sigit Hartono (Malaka Jaya), Gracia (Pondok Kopi 1), Eni (Malaka Jaya), dan Jefry (Malaka Jaya). Jumlah mudika yang tercatat di Stasi Yoakhim adalah 470 orang. Yang menggunakan hak suaranya untuk memilih ada 408 mudika. Kita bisa lihat bahwa partisipasi mudika disini cukup tinggi dan jumlah kandidatnya lebih banyak daripada Pemilu Ketua Mudika Paroki 2002 yang cuma empat orang.

Pengurus Mudika Paroki sendiri sangat antusias dengan pemilu ini. “Saya cukup antusias melihat dari antusiame mereka, cara pemilihannya, dan cara mereka mengimplementasikan dan melaksanakan pemilu ini. Dari sini kita bisa belajar untuk Pemilu Ketua Mudika Paroki yang akan diadakan pada bulan Juli 2004,” kata Benny, Kabid. Organisasi.

Beny Pandu dari Seksi Kepemudaan pun cukup surprise dengan pemilu ini, yang menurutnya termasuk rekor untuk tingkat partisipasi mudika yang ikut memilih. Oleh karena itu ketua mudika stasi yang baru nanti sangat legitimate, dan kepercayaan dari 408 orang ini harus dimanfaatin oleh 7 kandidat, bukan hanya oleh satu orang saja. Ada tiga hal yang membuat pemilu ini berhasil, yaitu adanya dukungan dari orang tua, senior yang mau turun tangan, dan tingkat partisipasi mudika. “Menurut gue, sejak aktif di Mudika dari tahun 1998, ini adalah Pemilu Mudika yang paling bagus,’’ kata Beny.

Sebagai ketua baru akhirnya terpilih Danang dengan jumlah suara 121 dari 408 surat suara. “Perasaan gue stress juga nich. Karena ini awal baru, harus mulai dari awal lagi. Dan waktu yang diberikan bagi gue singkat karena kayaknya gue cuma bisa sampai tahun 2005 aja,” kata Danang. Untuk mengantisipasi hal ini, Danang kemudian langsung memilih Wakil, Sekretaris, dan Bendahara. Sehingga nantinya tugas yang ada dapat dikerjakan secara teamwork, dan tidak bertumpu pada satu orang saja. Maju terus Danang!

Friday, May 14, 2004

Choose Your Leader!

Who is your leader? Pertanyaan ini kayaknya pas juga untuk saat-saat sekarang. April kemarin PEMILU Nasional tahap pertama telah diadakan. Di kalangan anak mudika sendiri ada wilayah dan stasi yang telah melakukan pergantian ketua mudika. Bulan Juni besok Mudika Paroki juga mau ngadain Pemilu Ketua Mudika Paroki St. Anna. So, pertanyaan di atas cukup layak dipikirkan jawabannya.

Seringkali orang mengidentikkan pemimpin dengan posisi. Hanya karena seseorang menduduki posisi tertentu tidak berarti kemudian ia seorang pemimpin. Leadership itu fungsi, bukan posisi. Selain itu seorang pemimpin yang baik juga harus bisa membawa orang dari satu titik ke titik lain dengan cepat. Keputusan yang kebenarannya hanya 80% namun dibuat hari ini jauh lebih berguna daripada keputusan yang 100% benar namun baru dibuat keesokan harinya. Jadi, kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat dinamis dan tidak statis.

Seorang peneliti kepemimpinan menemukan setidaknya ada 17.800 artikel yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal mengenai kepemimpinan dari tahun 1986-1996. Ini baru dalam bentuk jurnal, belum yang lainnya. Dari sini bisa kita lihat bahwa leadership telah menjadi topik yang terus diteliti dan berkembang. Kepemimpinan adalah proses seumur hidup yang tidak ada habisnya

Dalam alkitab sendiri telah banyak contoh-contoh kepemimpinan yang dapat ditiru. Menurut saya sendiri pemimpin terbesar yang pernah ada adalah Yesus Kristus. Misi dan visi yang dimilikiNya sangat jelas dan Dia konsisten dengan misinya itu, walau ada banyak yang berusaha mengalihkan misi tersebut. Dia baru berkata “it’s finished” ketika di kayu salib. Selain itu integritas yang dimiliki Yesus juga sangatlah luar biasa. Segala yang dikatakannya adalah juga yang dilakukannya.

Selain itu Yesus adalah orang pertama yang mengajarkan bahwa seorang pemimpin itu haruslah melayani orang-orang di sekitarnya. Hal ini bisa kita lihat di Matius 20:25b-27, “Kamu tahu, bahwa bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani….”

So, friends kalo sampe sekarang masih ada yang bingung ngejawab pertanyaan di awal tulisan ini berarti ini saatnya buat kalian untuk ikut menentukan dan memilih siapa sih pemimpin yang kalian inginkan. Choose your leader! Entah itu di tingkat lingkungan, wilayah, stasi, paroki, maupun nasional. Jangan terlalu gampang nyerahin hak pilih kalian di tangan orang lain, meskipun memilih untuk tidak memilih adalah hak kalian juga.

Tuesday, May 11, 2004

Di Ujung Hidup

Tak kusadari telah sampai pada ujung hidup
Kutengok belakang, melihat masa yang tlah lampau
Perasaan yang bercampur-aduk
Bayangan orang silih berganti
Semuanya membaur penuh aneka warna

Kuingat kembali tiap perasaan pada tiap orang
Mereka yang melintas di jalan kehidupanku
Ada yang meninggalkan jejak kakinya
Ada yang hanya bayangan tubuhnya
Ada pula yang aromanya wangi maupun busuk

Namun, ada seorang lelaki yang tak juga hilang
Jejaknya, bayangannya, maupun aroma tubuhnya
Pada dialah jiwaku menitipkan asa dan cinta

Hati boleh mencintai banyak orang
Tapi jiwa hanya akan memilih satu pasangan

Pada suatu siang
Dimana matahari menampakkan emosinya yang garang
Jiwaku dan jiwanya melebur menjadi satu

Dan di ujung hidup ini
Lelaki itu kembali hadir
Dia… dan hanya dia…
Bintangku….


Jakarta, Mei 2004

Tuesday, April 20, 2004

Tanganku dan TanganNya

Jejak-jejak langkahNya mulai memudar di tanah basah
LangkahNya mulai melunglai….

Orang-orang ramai berjalan di sekelilingku
Suasana penuh kebahagian dan sukacita
Hatiku sepi… merindukan seseorang
Jiwaku bagaikan sedang berjalan membelah laut
Mencari sesuatu… tapi entah apa.

Di tengah keramaian kudengar namaku dipanggil
Kucari-cari arah suara itu
Kuberputar-putar terus….
Apakah aku sedang berada di pusaran angin?

Kubiarkan angin membawaku
Rintik hujan… panas mentari…
Pekatnya malam… teriknya siang
Sampai kemudian angin menjatuhkanku
Di atas tanah basah memerah darah

Sesosok manusia kulihat ada di belakangku
Begitu pucat dan rapuh tampaknya
LangkahNya semakin mendekat
Kemudian tanganNya terulur dan memegang tanganku
“Ayo kawan, perjalanan masih jauh.”

Hatiku bergejolak penuh sukacita
Dan itu hanya karna Dia memegang tanganku

Sejak saat itu tanganku tak pernah lepas dari tanganNya
Apa yang kucari telah kutemukan…

Thursday, March 11, 2004

Welcome to Jonggol Adventure Camp!

Seminggu setelah valentine, teman-teman mudika dari berbagai wilayah dan kategorial berkumpul bersama dari tanggal 21-23 Februari 2004 di daerah Jonggol. Eits… jangan keburu membayangkan ini adalah acara
valentine mudika. Jauh dari hiruk pikuk kota besar, teman-teman kita ini mengikuti acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diadakan Mudika Paroki Santa Anna.

LDK kali ini diadakan di Jonggol Adventure Camp (JAC). Di JAC ini peserta LDK benar-benar merasakan hidup di alam yang masih asri dan udara bersih. Saking dekatnya dengan alam, tidur pun terpaksa bareng
laba-laba segede telapak tangan. Jangan pula mengharapkan tempat tidur yang empuk, karena di sini peserta tidur hanya beralaskan kasur lipat yang tipis. Walaupun begitu para peserta tetap semangat
mengikuti setiap session yang diberikan para fasilitator dari Koperasi Kaum Muda (KKM). KKM ini adalah tuan rumah di JAC, mereka khusus memberikan pelatihan-pelatihan. Anggota KKM terdiri dari para kaum muda dari berbagai paroki di Jakarta.

Pada session pertama, peserta diajak untuk nonton film “Walk on Water”. Session ini bertopik Christian Leadership. Di sini peserta dapat semakin memahami bagaimanakah kepemimpinan yang diajarkan oleh
Yesus, yaitu pemimpin yang peduli pada rakyat banyak, menyelesaikan setiap permasalah tidak dengan kekerasan, dan terutama percaya sepenuhnya bahwa tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan Allah, Tuhan kita.

Hari kedua, adalah hari berbecek-becek ria. Hujan selama 2 hari telah membuat areal JAC tergenang air dan berlumpur. Di hari kedua ini fokus dari setiap session adalah untuk team building dan management team. Materi yang dibawakan adalah bagaimana cara untuk masuk ke dalam suatu komunitas, persoalan yang dihadapi mudika baik di wilayah/lingkungan, peran orang muda yang seharusnya di wilayah/lingkungan. Selain itu juga ada kegiatan outbond yang tetap dilakukan walaupun hujan deras. Hasilnya…. Semua peserta bajunya berlumpur. Cccckk….coba ada ibu Rinso.

Melalui outbond ini kerjasama tim antar peserta diuji. Untuk itu agar kerjasama tim berhasil ada strateginya, yaitu: membina hubungan baik dengan team work; jangan pernah takut mengatakan pada team work apa yang kamu miliki; saling mengingatkan antar anggota kelompok untuk memusatkan tujuan; penghargaan pada tim; dan terimalah perbedaan antar tim.

Malam harinya adalah malam keakraban antar peserta yang kemudian dilanjutkan dengan misa oleh Romo Dibyo. Setelah misa selesai, semua peserta langsung tidur karena esok harinya mereka harus bangun pukul
3 pagi untuk tracking ke Batu Tapak yang ada di puncak bukit. Pada saat para peserta telah sampai ke Batu Tapak, mereka dapat melihat sunrise yang begitu indah. Nggak rugi juga bangun pagi-pagi, capek-capek naik ke puncak bukit untuk ngelihat matahari terbit.

Di hari terakhir ini para peserta diajak untuk mengajukan usul kegiatan yang ingin mereka adakan dan berkomitmen untuk melaksanakannya. Hasilnya adalah mereka ingin mengadakan kegiatan Koor Mudika, Festival Band, Festival Paduan Suara, dan Workshop Jurnalistik. Nah, sekarang yuk kita dukung kegiatan-kegiatan ini!

Wednesday, February 11, 2004

YOUTH FOR CHRIST

What is YFC? Banyak teman-teman yang mengasosiasikan YFC dengan nama resto fast food terkenal yang menjajakan fried chicken. Padahal sih, beda banget dan gak ada hubungannya sama sekali. Karena YFC ini
adalah singkatan dari Youth For Christ, yaitu suatu komunitas tempat ngumpulnya remaja dan anak muda yang suka have fun, jalan-jalan, nonton bareng, dll.

Walaupun teman-teman di YFC seneng dengan yang fun-fun, tapi fun yang clean, lho. Karena YFC adalah salah satu badan pelayanan Keluarga (Family Ministry) dari CFC (Couples For Christ) atau Pasukris dimana Pasukris adalah gerakan rohani komunitas Keluarga Katolik (bersifat internasional karena sudah tersebar di 109 negara) yang ingin mengangkat dan membangun keluarga Katolik yang mau melaksanakan karya pewartaan serta memenangkan dunia untuk Tuhan Yesus melalui kekuatan Roh Kudus.

YFC merupakan wadah bagi anak muda Kristiani yang ingin lebih mengenal Yesus. Komunitas ini berasal dari Philipina dan masuk Indonesia untuk pertama kali di Jakarta Timur, tepatnya di Paroki Santa Anna pada tahun 1995. Saat ini YFC telah memiliki sekitar 700 anggota di Indonesia dan tersebar di kota Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Sragen, Weleri, Solo, Wonosari, Palembang, Manado, Bitung, Medan, Larantuka, Pangkal Pinang, dan Pelabuhan Ratu. Selain itu YFC juga sudah ada di Kampus Unika Atma Jaya, Jakarta.

Keanggotaan YFC terbuka untuk semua anak muda usia 15-24 tahun. Untuk menjadi anggota YFC haruslah mengikuti suatu program ini inisiasi yang disebut Youth Camp, yaitu suatu program yang memperkenalkan Yesus ke dalam hidup kita, mendorong kita untuk mengundang Yesus dalam kehidupan kita, dan mengundang untuk mendukung lingkungan YFC sebagai anggota yang aktif. Pembicaranya juga dari anak-anak muda sendiri, jadi apa yang disampaikan rasanya lebih gampang diterima dan diserap. Ada 4F yang ngebedain YFC dari komunitas muda mudi lainnya, yaitu Faith, Friendship, Freedom, Fun
(Clean Fun). 4F ini adalah ciri khas YFC.

Oleh karena itu, diantara kegiatan jalan-jalan bareng, nonton bareng, makan bareng (fellowship), YFC juga punya kegiatan yang namanya Household. Nah, dalam Household ini teman-teman bisa membahas ayat-ayat kitab suci sembari saling sharing dan curhat. Household ini tujuannya untuk saling menguatkan satu sama lain. Jadi kalo ada teman yang lagi ‘jatuh’, kita bisa tolong menolong. Karena terkadang ada masalah-masalah dimana kita merasa lebih enak untuk cerita dengan teman sebaya dibandingkan dengan orang tua. Nah, household inilah tempatnya. Selain itu di Household juga ada doa rosario, pengajaran mengenai topik rohani, sharing tentang topik tertentu (yang berkaitan dengan Rohani, dan Yesus, pengajaran lagu baru, mini Praise and Worship. Lagu-lagu yang digunakan dalam YFC, asik punya lho! Banyak dari lagu-lagu YFC yang irama & teksnya dahsyat... Beberapa lagu nge-pop, ada yang berirama R&B

Selain Fellowship, Household, dan Youth Camp, YFC masih punya banyak acara-acara lain seperti General Assembly (GA) yang diadakan setiap 2 bulan sekali. Dalam GA, teman-teman dapat bertemu dengan para
YFC se-Jakarta. Terus, karena YFC ini organisasi internasional maka ada juga acara konferensi YFC se-Asia Tenggara, yang pada tahun 2002 kemarin diadakan di Yogyakarta. Terus untuk dalam negeri sendiri, pada bulan Agustus mendatang akan diadakan YFC National Conference. Untuk para pengurus-pengurus YFC sendiri ada yang namanya Leaders Training yang akan melatih kepemimpinan teman-teman.

Untuk kegiatan non-rutin, YFC juga punya yang namanya Sports Festival yang akan melatih kekompakan anggota YFC. Sports Festival terakhir telah diadakan di Hall Bulutangkis Senayan pada tanggal 15 Februari 2004. Kegiatan-kegiatan yang lainnya seperti Covenant, Orientation Party, Mission Exchange, Campus Tour, Club Praise, dan lain-lain.

Di YFC kita akan menemukan tempat dimana orang-orang muda berkumpul untuk bersenang-senang, saling mendukung satu sama lain dan percaya pada Tuhan. Kita semua di YFC percaya bahwa anak muda penuh dengan ide-ide unik dan diberkati Tuhan dengan talenta-talenta; bahwa anak-anak muda membutuhkan sahabat-sahabat dan teladan, dan karena itu harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dan hubungan ini dalam lingkungan Kristiani yang sehat.

Untuk info lebih lanjut bisa lihat di situs resmi CFC: www.cfcglobal.org.ph

Saturday, January 10, 2004

Be Positive in 2004

Hai friends! Happy New Year 2004, yach. Gimana acara tahun baruan
kemarin? Udah bikin resolusi tahun baru, kan? Resolusi itu adalah
sesuatu atau beberapa hal yang ingin kita capai di tahun baru ini.
Seperti ingin untuk lebih memahami orang lain, lebih sabar, lebih rajin, lulus SMU dengan nilai baik, lulus kuliah dengan IPK diatas 3, dapat promosi untuk naik jabatan, dan lain-lain.

Kalo kita tengok sebentar tahun 2003 kemarin penuh sekali dengan
bencana, perang, rusuh, dan konflik. Diawali dengan perang antara
Amerika dan Irak, lalu adanya virus SARS yang sampai sekarang belum
ditemukan pencegahnya. Kemudian dari negeri sendiri ada peristiwa tragis peledakan bom di Hotel J.W. Marriott dan penyiksaan terhadap beberapa siswa STPDN. Alam pun sepertinya tak bersahabat. Mulai dari adanya musim kering yang berkunjung ke setiap penjuru Indonesia, sampai ke banjir bandang di Bukit Lawang, Sumatera Utara. Tapi ada juga peristiwa langka yang hanya terjadi setiap 60.000 tahun sekali, yaitu Planet Mars bisa dilihat dari bumi dengan mata telanjang (walau ternyata kecil sekali setelah dilihat).

Sementara dari dalam diri kita sendiri, banyak juga kejadian tidak
mengenakkan yang terjadi. Putus pacaran, di-PHK karena kantor tempat
kerja bangkrut, berantem sama orang tua, iri hati sama teman, balas
dendam dengan seseorang yang pernah menyakiti kita, dapat IPK nasakom (nasib satu koma), dan lain-lain. Intinya segala hal yang membuat kita merasa begitu buruk dan tak berguna.

Saking banyaknya kejadian dan peristiwa buruk yang terjadi di 2003,
tahun baru ini jadi terasa biasa saja. Banyak orang yang mengawali tahun ini dengan perasaan pesimis dan ketakutan akan peristiwa-peristiwa buruk yang akan terjadi di 2004. Padahal belum tentu peristiwa atau kejadian buruk yang kita bayangkan itu akan terjadi.

Tahun 2004 adalah tahun yang baru. Lupakan segala peristiwa buruk yang telah kau alami. Tinggalkan semua itu di tahun 2003. Kalau kamu terus memikirkannya, maka hal itu akan mempengaruhi dan menghalangimu untuk menjadi seseorang yang baru. Seseorang yang penuh harapan menatap masa depan. Kalau dulu kamu adalah seorang pemarah, maka tahun ini kamu punya kesempatan untuk menjadi orang yang sabar. Kalau dulu kita sering banget berantem sama ortu, tahun ini kamu bisa mempunyai hubungan yang lebih dekat.

Semuanya tergantung pada dirimu sendiri. Mau berubah atau tidak?
Berpikirlah positif dalam segala sesuatu. Buatlah resolusi tahun baru untuk dirimu sendiri.”….. aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku….” (Filipi 3:13b).