Saturday, March 19, 2005

Harapan Untuk Terus Berharap

Sebulan sudah aku menjalani hidup di Jogja. Jauh dari orang tua maupun teman-temanku di Jakarta. Awalnya memang terasa agak berat. Semuanya dijalani sendiri. Tak ada teman untuk diajak tertawa-tawa, tak ada adik yang bisa diajak ngobrol malam-malam, dan terutama tak ada orang tua tempat aku biasa berkeluh kesah.
Ooh... God... i miss them so much...
Kerjaan di kantor juga berat. Sebagai manager personalia banyak sekali tugas-tugas yang harus dilakukan. Orang yang kugantikan ternyata selama ini belum banyak membuat peranan di bidang personalia. Akhirnya aku harus pontang-panting membuat peraturan perusahaan, mengurus asuransi untuk karyawan, membuat peraturan cuti, dll.
Situasi terberat adalah pada saat perusahaanku harus meliburkan kurang lebih 60 orang karyawan borongan amplas. Karyawan borongan ini sistem pembayarannya berdasarkan jumlah barang yang telah mereka amplas (borongan). Semakin banyak barang yang mereka kerjakan, maka uang yang didapat juga semakin banyak. Perusahaan mengambil kebijakan seperti ini karena barang furniture yang datang dari suplier sangatlah sedikit. Bahan baku kayu memang sedang berkurang dan mengakibatkan suplier membatasi jumlah order. Untuk buyer dari luar negeri tidak ada masalah. Pesanan dari mereka tetap banyak. Tetapi kita yang tidak bisa memenuhinya.
Aaahhh.... situasi yang sungguh gak enak.
Masalah ini jadi kepikiran terus olehku. Sampai di rumah pun masih terbawa-bawa. Aku memikirkan kehidupan yang akan mereka jalani selanjutnya. Berapa lama mereka bisa bertahan dalam situasi seperti ini. Sumber pendapatan mereka tak dapat diandalkan lagi.
Akhirnya aku hanya bisa berdoa.
Dalam doa aku meminta pada Tuhan untuk terus menumbuhkan harapan di dalam hati tiap orang. Harapan bahwa semuanya akan menjadi baik seperti sedia kala. Harapan bahwa mereka akan tetap bisa terus hidup berkecukupan. Demi suami/istri mereka maupun demi anak-anak mereka.
Karena hidup tanpa harapan adalah hidup yang sia-sia.... Harapan itu bagaikan api yang membakar semangat hidup. Harapan itu adalah jalan menuju ke cita-cita yang nantinya akan kita raih. Hidup tanpa harapan bagaikan tubuh tanpa jiwa. Yang ada hanyalah kehampaan, kekosongan dan kenisbian.
Dengan harapan orang mampu meraih semua yang diinginkannya. Karena itu aku mempunyai harapan agar mereka terus berharap....