Monday, October 22, 2007

Kemana Tuhan ketika banyak hal buruk terjadi di dunia?

NT tersayang,
 
Pembicaraan kita semalam menimbulkan banyak pertanyaan di hatiku. Kenapa banyak hal buruk terjadi di dunia? Kemana Tuhan ketika ada banyak ketidakadilan? Apakah Tuhan sedang tidur ketika terjadi banyak bencana alam di Indonesia? Dan seterus.... Begitu banyak pertanyaan.
 
Dari hasil permenunganku... Tuhan membiarkan itu semua terjadi karena kita adalah manusia. Manusia yang tercipta dengan segala ketidaksempurnaan dan juga kehendak bebas. Tuhan telah menciptakan alam raya ini dengan segala isinya. Tumbuhan, binatang, manusia. Hmmm... kalau bencana alam terjadi dan mengenai orang-orang baik juga (bukan hanya orang jahat) itu karena hukum alam. Yah... hukum alam. Hukum alam tidak memandang orang itu baik atau jahat. Gunung meletus ya meletus saja. Gempa bumi terjadi ya terjadi saja. Akibat yang dirasakan tidak pandang bulu.
 
Bencana alam juga membuat kita sadar bahwa ada hal-hal lain diluar kemampuan kita sebagai manusia. Ada hal-hal yang tidak dapat kita atur dan rencanakan. Tuhan juga tidak turun tangan untuk menghentikan bencana ini, karena itu hukum alam. Sesuatu yang memang seharusnya terjadi. Tindakan Tuhan dapat kita lihat dari orang-orang yang kemudian saling bahu membahu untuk membantu para korban bencana. Juga dapat dilihat dari semangat hidup dan keberanian para korban untuk melanjutkan hidupnya.
 
Pertanyaannya kemudian adalah... kenapa orang-orang baik juga harus mengalami penderitaan yang sama dengan orang-orang jahat? Dimana letak keadilan Tuhan? Kenapa orang-orang harus menderita kalau Tuhan itu ada? Hmmm.... aku juga ga begitu tahu jawaban yang benar. Tapi dari yang aku rasakan selama hidupku ini, orang mengalami penderitaan supaya dia bisa berkembang. Bisa merasakan segala macam perasaan dengan ketidaksempurnaan dirinya.
 
Manusia terlahir dengan ketidaksempurnaan. Ketidaksempurnaan tiap manusia itu berbeda karena kita unik. Aku sendiri bersyukur tidak dilahirkan jenius, karena dengan begitu aku bisa merasakan betapa senangnya dapat nilai A. Betapa asyiknya belajar bersama teman kala menghadapi ujian. Bila aku terlahir jenius, mungkin aku merasa biasa-biasa saja dapat nilai A, bahkan mungkin stress karena merasa seharusnya bisa dapat nilai A+. Aku juga mungkin akan menjadi introvert yang sombong karena tidak merasa memerlukan teman-teman sebagai kelompok belajar bersama.
 
Aku juga bersyukur terlahir dengan wajah biasa saja, ga cantik-cantik amat. Karena dengan begitu aku bisa merasakan hati yang dag dig dug tidak menentu saat mendengar seseorang yang spesial mengatakan bahwa aku cantik. Kalau aku terlahir cantik, mungkin aku akan sangat bosan mendengar orang-orang mengatakan bahwa aku cantik. Aku bersyukur bisa mengalami perasaan ini.
 
Aku juga bersyukur terlahir di keluarga yang sederhana. Dimana untuk membeli sesuatu harus mikir dua tiga kali dulu. Karena dengan begitu aku bisa merasakan senang saat membeli tas sekolah dari hasil menabung uang saku. Aku bisa merasakan senangnya gajian saat sudah bekerja.
 
Aku bersyukur bisa merasakan segala macam jenis perasaan dan bertumbuh di dalam kekuranganku sebagai manusia. Dari dulu sampai sekarang aku tak pernah berhenti berusaha untuk mengambil makna dari setiap kekurangan yang kualami.
 
Mengenai kenapa masih ada orang jahat, menurutku karena Tuhan memberikan kehendak bebas pada kita. Kehendak bebas itu bisa kita gunakan bahkan untuk menyakiti orang lain, membunuh mereka bahkan. Dan Tuhan sendiri hanya bisa melihat dari atas dengan pandangan penuh kasihan melihat kebodohan manusia-manusia ciptaannya. Itulah mengapa terjadi peristiwa pembuhan G30S, adanya Nazi, adanya terorisme, dll. Kematian itu menuruku juga diperlukan sebagai proses kita yang manusiawi. Ada kelahiran, ada kematian.
Segala hal buruk yang menyertai kematian juga adalah sesuatu yang natural sebagai bagian dari manusia yang dianugrahi kehendak bebas. Bila hal buruk terjadi, itu karena manusia mempunyai kehendak bebas dan Tuhan tidak mencegahnya.
 
Inilah yang dimaksud Tuhan dengan menjadi manusia. Menjadi bebas untuk menentukan keinginan dan kehendak, dibandingkan hanya sekedar mengikuti insting. Itu berarti juga adalah mengetahui bahwa beberapa pilihan ada yang baik, dan ada pilihan yang buruk juga. Tugas kita adalah untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya.
 
Fiuuhhh.... sepertinya untuk suratku sampai di sini dulu deh. Sudah hampir jam 8. Aku tak nyiap-nyiapin kerjaan dulu ya.
Aku tunggu balesan darimu untuk surat ini.
 
 
I love you, always...